Biaya hidup PJJ di masa pandemi covid-19.
Kali ini saya akan menceritakan kisah saya di lingkup keluarga saya di masa pandemi covid 19.
Tak terbayang sebelumnya dampak wabah yang menyengsarakan dan sangat-sangat memperhatinkan, merubah segala kebiasaan kebiasaan pola tingkah kehidupan manusia . Yang menjadi sorotan segala kebijakan ekonomi menjadi lumpuh...banyak orang kehilangan pekerjaan dsb.
Tapi itu semua pasti ada hikmahnya, sperti contohnya
Keluarga kecilku mau gk mau harus bertahan dan mencoba untuk bertahan
Segala kegiatan yang sebelumnya rutin di lingkungan luar rumah menjadi lebih dikurangi sperti acara-acara kekhas an di desa qu...acara tasyakuran tahlilan semuanya di tunda bahkan ada juga di batalkan. Kami juga makan ya seadanya cukup pakai nasi dan sambal itupun sudah bersyukur. ..jika melihat diluaran sana malahan ada yg gk makan jujur sebelumnya +_ 1 bulan 2 kali ke pasar sekarang ya 1 bulan skali untuk memperoleh kebutuhan sembago sehari hari .untuk biaya yang dikeluarkan tidaklah terlalu banyak karena banyak bantuan dari pemerintah pusat mulai dari listrik gratis. .bantuan non tunai senilai Rp 200.000(beras dan sembago ) 1 bulan skali air gratis untuk 2 bulan ...cukup biaya yang dikeluarkan sperti untuk beli sayur mayur sehari-hari seharga Rp 20.000/ hari dan air minum senilai Rp 10.000/minggu itu ada juga untuk beli kouta internet untuk keperluan belajar daring (jarak jauh ) senilai Rp 50.000/ bulan. Jika melihat situasi seperti ini pendapatan di keluarga cenderung menurun dan hanya mengandalkan pendapatan dari hasil panen kebun Tebu dll , karena ayah dan ibu saya berprofesi sebagai petani yang sehari- hari ya selau du bawah sinar matahari dan memperoleh keuntungan jual ternak sapi...banyak bantuan yang turun dari pusat ...aspek distribusi tidak lancar mengakibatkan hasil panen di beli dengan harga agak murah. Masalah tentang PJJ saya agak kurang kooperatif menyetujuinya karena menyiksa orang tua. .dikit dikit minta ini itu untuk keperluan sarana belajar. .mulai dari paket internet senilai Rp 50.000/bulan tempat belajar dll, hal ini sungguh sangat menyiksa saya karena ingin keluar pun dibatasi ..selaku pelajar pun agak kagok saya karena tiap hari pasti ada tugas yang diberikan oleh guru tiap majelis. ..dan itu semua tk luput dari keinginan guru untuk membuat muridnya menjadi pribadi yg pandai dan sukses ....
Sekian cerita saya mengenai biaya PJJ di masa pandemi covid 19 semoga pandemi ini lekas hilang dan normal seperti sedia kala , jujur banyak perbandingan di masa sebelum pandemi dan masa sekarang ini . ...di balik kisah diatas pasti ada hikmah nya...yang aku nggak tahu. ..semoga kita diberi kekuatan dan ketabahan. Amin amin yrbl alamin.
Penulis
A.NUR FUADI
(Siswa SMAN 1 PAMOTAN )
Kelas: XII IPS 4
Tak terbayang sebelumnya dampak wabah yang menyengsarakan dan sangat-sangat memperhatinkan, merubah segala kebiasaan kebiasaan pola tingkah kehidupan manusia . Yang menjadi sorotan segala kebijakan ekonomi menjadi lumpuh...banyak orang kehilangan pekerjaan dsb.
Tapi itu semua pasti ada hikmahnya, sperti contohnya
Keluarga kecilku mau gk mau harus bertahan dan mencoba untuk bertahan
Segala kegiatan yang sebelumnya rutin di lingkungan luar rumah menjadi lebih dikurangi sperti acara-acara kekhas an di desa qu...acara tasyakuran tahlilan semuanya di tunda bahkan ada juga di batalkan. Kami juga makan ya seadanya cukup pakai nasi dan sambal itupun sudah bersyukur. ..jika melihat diluaran sana malahan ada yg gk makan jujur sebelumnya +_ 1 bulan 2 kali ke pasar sekarang ya 1 bulan skali untuk memperoleh kebutuhan sembago sehari hari .untuk biaya yang dikeluarkan tidaklah terlalu banyak karena banyak bantuan dari pemerintah pusat mulai dari listrik gratis. .bantuan non tunai senilai Rp 200.000(beras dan sembago ) 1 bulan skali air gratis untuk 2 bulan ...cukup biaya yang dikeluarkan sperti untuk beli sayur mayur sehari-hari seharga Rp 20.000/ hari dan air minum senilai Rp 10.000/minggu itu ada juga untuk beli kouta internet untuk keperluan belajar daring (jarak jauh ) senilai Rp 50.000/ bulan. Jika melihat situasi seperti ini pendapatan di keluarga cenderung menurun dan hanya mengandalkan pendapatan dari hasil panen kebun Tebu dll , karena ayah dan ibu saya berprofesi sebagai petani yang sehari- hari ya selau du bawah sinar matahari dan memperoleh keuntungan jual ternak sapi...banyak bantuan yang turun dari pusat ...aspek distribusi tidak lancar mengakibatkan hasil panen di beli dengan harga agak murah. Masalah tentang PJJ saya agak kurang kooperatif menyetujuinya karena menyiksa orang tua. .dikit dikit minta ini itu untuk keperluan sarana belajar. .mulai dari paket internet senilai Rp 50.000/bulan tempat belajar dll, hal ini sungguh sangat menyiksa saya karena ingin keluar pun dibatasi ..selaku pelajar pun agak kagok saya karena tiap hari pasti ada tugas yang diberikan oleh guru tiap majelis. ..dan itu semua tk luput dari keinginan guru untuk membuat muridnya menjadi pribadi yg pandai dan sukses ....
Sekian cerita saya mengenai biaya PJJ di masa pandemi covid 19 semoga pandemi ini lekas hilang dan normal seperti sedia kala , jujur banyak perbandingan di masa sebelum pandemi dan masa sekarang ini . ...di balik kisah diatas pasti ada hikmah nya...yang aku nggak tahu. ..semoga kita diberi kekuatan dan ketabahan. Amin amin yrbl alamin.
Penulis
A.NUR FUADI
(Siswa SMAN 1 PAMOTAN )
Kelas: XII IPS 4
Komentar
Posting Komentar